Rabu, 20 April 2011

AJI NARANTAKA

Misi perdamaian yang dibawa Prabu Kresna  gagal, Pihak Astina menolak berdamai dengan Pandawa. Sebenarnya Pandawa tidak serakah, mereka hanya minta kembali Kerajaan Indraprasta, yang selama  tigabelas tahun ini, dikuasai oleh Dursasana. Dursasana menjadi adipati di Indraprasta. Dengan selesainya perjanjian hukuman pandawa oleh K\urawa , yang telah habis masa nya, Dursasana menjadi gusar. Adipati Dursasana mempunyai anak kebanggaan, seorang mahasakti, tiada tanding, siapa melawan akan hancur. Itulah Durcala. Atau Dursala.

Ia baru selesai bertapa di Alas Krendayana, menemi  Bathari Durga. Disitulah Bathari Durga memberikan kesaktian yang luar biasa. Ia memberikan Aji Gineng dan Aji Pangrayangan. Demikianlah Adipati Dursasana merasa sudah bisa mengamankan Indraprasta dari jangkauan Pandawa.

Dursasana menghjadapkan putera kesayangannya Arya Durcala kehadapan uwaknya Prabu Suyudana. Para Kurawa merasa  senang, ternyata Kurawa memiliki seorang yang amat sakti, walau seorang yang mumpuni. Sehingga Baratayudha tidak usah ditunggu, dengan Durcala yang cukup satu orang ini, akan menumpas Pandawa se akar akarnmya, sampai anak cucunya.

Sementara itu Pandawa yang sudah berdiam di Pesanggrahan Mandalayuda, merasa cemas, ,ketika mengetahui Gatutkaca tidak ada ditempat. Sedangkan pencarian terhadap Gatutkaca suah tidak bisa dilakukan, karena keadaan sudah gawat. Kurawa akan menyerang Pandawa terlebih dahulu.

Dimanakah Gatutkaca?, Gatutkaca ternyata sedang menghadap Eyangnya, Resi Seta di Pertapaan Cemarasewu. Eyang Seta Putera Prabu Matswapati. Resi Seta ini, satu satu puteranya Prabu Matswapati, yang menjadi seorang resi., Sehubungan Resi Seta banyak menerima anugerah dewa. maka semua hadiah berupa senjata selalu diberikan pada Pandawa, missal Gada Lukitasari,salah satu diantaranya, diberikan pada Werkudara. Eyang Seta memahami kesulitan yang akan diproleh oleh Gatutkaca. Dengan kehadiran Durcala nanti. Untuk itu eyangnya, menurunkan Aji Narantaka kepada Gatutkaca.

Setelah menurukan Aji Narantaka, Resi Seta meminta agar  Gatutkaca berapa 40 hari 40 malam, agar Aji Narantaka meresap kedalam tubuh Gatutkaca. Selama 40 hari 40 malam tidak boleh bersentuhan  dengan seorang wanita, dan juga tidak boleh menganiaya seorang wanita. Andaikata Gatutkaca tidak bisa mengendalikan diri maka Aji Narantaka akan meninggalkan Gatutkaca.

Hari terakhir bertapa Gatutkaca merasa ada sesuatu yang bakal menimpa dirinya. Benarlah, seorang wanita cantik medekatinya. Wanita itu bernama Dewi Sumpani, ia sangat cantik. Dew Sumpani datang ke tempat Gatutkaca, karena mimpinya. Ia bermimpi bertemu dengan Gatutkaca satria Pringgadani. Dan Dewi Sumpani minta agar Gatutkaca menerima Dewi Sumpani, menjadi istri Gatutkaca. Gatutkaca menahan emosinya, karena dia masih bertapa, tidak boleh seorangpun datang mengganggu, terlebih lebih wanita. Karena Gatutkaca diam tidak memberi jawaban, maka Dewi Sumpani memeinta ber ulang ulang kali, sehingga Gatutkaca tidak kuat lagi menahan kemarahannya. Tiba tiba saja ia membuka matanya, dan ….blarrr!!!Tamparan Aji Narantaka mengenai muka Dewui Sumpani. Namun Dewi Sumpani tidak merasakan apa apa, hanya merasakan panas saja.  Gatutkaca membatalkan tapanya, dan kembali ke Pesanggrahan Mandalayuda. Para Pandawa dan sauadara saudaranya sangat  senang sekali, melihat kepulangan Gatutkaca.

Prabu Kresna memerintahkan, agar Padawa mencegat kedatangan Durcala dan Pasukannya. Berangkatlah Pandawa dengan disertai perajurit Wirata, yang diberikan oleh Prabu Matswapati kepada Pandawa.

Tanpa membuutuhkan waktu lama, Pandawa berhasil mencegat kehadiran Kurawa dalam Wilayah Wiarata. Terjadilah peparangan, Pandawa dan Kurawa. Werkudara bertemu dengan Dursasana. Arjuna melawan Jayadrata. Sementara itu Gatutkaca bertemu dengan Durcala. Gatutkaca terdesak serangan dari Durcala.

Gatutkaca menamparkan Aji Narantaka kepada Durcala, namun Aji Narantaka tdiak mempan, tidak bisa menghancurkan kepala Dircala.. Akhirnya Gatutkaca meninggalkan peperangan.

Gatutkaca pergi menemui Resi Seta. Gatutkaca berkilah tentang Aji ajian yang diberikan Resi Seta tidak memberi kekuatan apapun. Resi Seta terperanjat mendengar keluhan Gatutkaca. Resi Seta setenghah marah, menanyakan, apa yang terjadi selama Gatutkaca bertapa selama 40 hari 40 m,alam.

Gatutkaca baru sadar, bahwa ia telah menampar seorang wanita yang menggoda ketika hari terakhir. Resi Seta, minta agar menemui wanita itu. Aji Narantaka tidak meresap kesdalam tubuh Gatutkaaca,tetapi  malah meresap dalam tubuh Wanita itu. Gatutkaca terkejut, dan was was, jangan jangan Dewi Sumpani telah pergi meninggalkan tempat itu. Gatutkaca kembali ketempst ia bertapa. Ia merasa senang, karena Dewi Sumpani masih belum jauh dari tempat itu.

Dewi Sumpani terkejut meihat kedatangan Gatutkaca. Ketika Gatutkaca menyatakan cintanya, Dewi Sumpani merasa bahagia, Dewi Sumpani menerima cinta Gatutkaca. Gatutkaca meminta Dewi Sumpani masuk dalam epek epek (elapak) tangan Gatutkaca..

Dewi Sumpani pun masuk kedalam epek epek tangan Gatutkaca. Catutkaca merasa ada kekuatan besar didalam tubuhnya. Selesai memasukkan Dewi Sumpani dalam tubuh Gatutkaca, kenbali lah Gstutkaca ke medan perang.

Para Pandawa merasa kewalahan dengan kekuatan Durcala. Dursasana menari nari melihat Pasukan Pandawa terdesak. Prabu Kresna meminta agar Pandawa mundur. Prabu Kresna bingung, karena dalam Kitab Jitabsara tidaka ada peperangan melawan Durcala.  

Tiba tuba di ujung langit Gatutkaca kelihatan kembali ke medan peperangan. Pandawa merasa nyaman. Terjadilah adu kekuatan antara aji Gineng dan Aji Narantaka, Ternyata tanparan Gatutkaca kali ini berhasil menemui sasaran. Sekali tampat hancurlah kepala Durcala. Dursasana terkejut, melihatnya puteranya Durcala  tewas, Dursasana dengan pasukan Para Kurawa mngeroyok Pandawa, Namun Pandawa lebih unggul Para Kurawa  keluar  dari Wulayah Wirata, kembali ke Astina.

SELESAI

Wayang Wayang